Rabu, 04 Mei 2011

MENANAM DULU BARU MEMANEN

Menanam dulu baru memanen. Sepertinya sangat sederhana dan masuk akal. Tidak hanya petani yang tahu prinsip tersebut.
Diluar pertanian, prinsip tersebut juga berlaku. Kalau kita ingin mendapat kebaikan (gaji, pekerjaan, kesehatan, kebahagiaan, surga, dll) berarti kita harus melakukan kebaikan terlebih dahulu. Semakin lama jarak antara waktu menanam dengan memanen, biasanya hasilnya juga semakin besar. Misalnya, bila kita bersekolah (ini juga kebaikan), maka hasilnya baru kita terima setelah kita kerja dengan memakai ilmu tersebut. Hasilnya lebih besar dibandingkan bila kita bekerja dengan memakai ilmu lulusan sekolah dasar.
Tapi, tidak semua orang mau menerapkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Penyebabnya antara lain karena meskipun sudah susah payah menanam, belum tentu bisa panen karena terserang hama, kebanjiran atau kekeringan. Selain itu, balasan kebaikan yang kita tanam sering tidak diberikan oleh orang yang kita beri kebaikan. Balasan kebaikan yang kita tanam sering diberikan lewat orang lain yang tidak kita duga duga.
Bagaimana aplikasi prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Ada beberapa contoh:
Bila anda saat ini masih menganggur, lakukan pekerjaan seadanya dan sebisanya. Pekerjaan yang anda lakukan bisa didalam rumah untuk keluarga sendiri atau kerja diluar rumah untuk orang lain. Yang penting jangan diam saja. Jangan menganggur menunggu datangnya pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita. Saudara saya yang sarjana akhirnya bisnis catering. Teman adik saya jadi sarjana namun berbisnis pakaian wanita. Mereka sukses secara finansial.
Bila anda jadi karyawan dan gaji belum mencukupi. Bekerja saja sebaik-baiknya dan sekeras-kerasnya. Anggap kebaikan yang anda lakukan tersebut sebagai tabungan. Insya Allah, cepat atau lambat anda akan naik pangkat dan naik gaji, atau mendapat pekerjaan ditempat lain yang bersedia memberi gaji lebih. Dilain pihak, tidak akan ada boss yang bicara begini:" Kamu kok malas sekali sih kerjanya. Mulai besok kamu saya naikkan gaji dan jabatanmu". Pasti hal tersebut tidak akan terjadi.
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: