Senin, 08 Desember 2008

PELAKSANAAN IDUL ADHA 1429 H

"SELAMAT Hari Raya IDUL ADHA 1429 H". Dalam memperingati pelaksanaan IDUL ADHA 1429 H di lingkungan Perum Pancur Biru Lestari II, RW. III – RT. 02, Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam berlangsung dengan meriah. Dimalam Idul Adha 1429 H para anak-anak dan remaja yang tergabung dalam “Ikatan Remaja Masjid” ( IRMAS ) Al-Muhajirin Pancur Biru Lestari II mengadakan takbir keliling perumahan dengan rute : perum Pancur Biru Lestari II, Griya Piayu Asri dan Pondok Graha. Takbir ini diikuti kurang lebih anak-anak dan remaja sekitar 100 orang dengan masing-masing mambawa obor seperti halnya biasanya dilakukan dikampung halaman dan diiringi dengan irama beduk.











Dengan pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan warna dan pengalaman terindah dalam perjalanan hidup para generasi muda dilingkungan Perum Pancur Biru Lestari II, RW. III – RT. 02, Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam. Sehingga nantinya diharapkan dapat melahirkan para generasi yang beriman dan beraqwa, serta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Juga diharapkan dapat menjadi insan yang mempunyai sifat seperti tauladan Nabi Besar Muhammad SAW yang taat menjalankan perintah Allah SWT.

Pada keesokan harinya hujan sempat mengguyur wilayah Sei Beduk bahkan Batam umumnya. Tapi tidak mengurangi antusias dan khusuknya para warga Perum Pancur Biru Lestari II, RW. III, Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam untuk melaksanakan sholat Idul Adha 1429 H. Adapun sholat dilakukan di masjid Al-Muhajirin dan lapangan samping masjid. Bertindak sebagai Imam dan Khotib adalah Bpk. Rahmatsyah Ramadhani, MBA, MSc ( Dhany Ismeth ). Dalam khutbahnya beliau mengatakan bahwa Idul Adha " Mengandung aspek kemasyarakatan, sebagai nilai kepedulian kita terhadap kaum dhuafa. Dan dengan ibadah qurban ini, kita juga harus bisa menyembelih sifat-sifat "hewaniah" yang selama ini melekat pada setiap jiwa kita, sebagai bukti pengabdian kepada-Nya,". Selesai melaksanakan sholat Idul Adha dilanjutkan dengan pemotongan hewan korban yang dilaksanakan oleh Panitia.















Pada Idul Adha 1429 H kali ini warga yang berkorban berjumlah 12 orang dengan 12 ekor kambing. Termasuk korban dari Bpk. Rahmatsyah Ramadhani, MBA, MSc ( Dhany Ismeth ). Mudah-mudahan segala amalan yang kita laksanakan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin yaa Robbal’alamin.




Kamis, 04 Desember 2008

MENIKMATI JIWA SOSIAL

Kenikmatan individu bukanlah segala-galanya bagi seseorang. Banyak orang yang telah memperoleh segala macam kenikmatan secara individu, tetapi justru merasa kesepian dan gelisah. Entah, ia tidak tahu sebabnya.
Hartanya berlebih. Rumahnya lebih dari satu, mobil ada. Segalanya telah dia punya. Namun, ia tidak mengerti, kenapa di lubuk hatinya yang paling dalam ia tetap saja merasakan sebuah kegelisahan. Ia telah menyalahi sebagian fitrahnya. Selain sebagai makhluk individual yang mengejar segala kenikmatan untuk diri sendiri, sebenarnyalah manusia memiliki fitrah yang lebih tinggi, yaitu sebagai makhluk sosial.
Ia akan merasakan lebih bahagia, ketika hidup di dalam suatu komunitas tertentu. Dan, akan lebih bahagia lagi jika ia bisa saling memberi manfaat di dalamnya. Ia akan merasa hidupnya berguna. Dan kemudian, akan semakin berbahagia ketika memperoleh penghargaan dari komunitasnya...
Manusia butuh berekspresi kepada lingkungan sekitarnya. lni adalah fitrah. Seseorang yang tidak bisa mengekpresikan dirinya, ia bakal merasa gelisah dan tertekan. Hidupnya hampa. Tak berguna. Meskipun ia kaya.
Agar bisa berekspresi, seseorang butuh orang lain untuk mengapresiasi ekspresinya. la butuh respons. Bahkan pujian dan penghargaan. Itulah fitrah sosial seorang manusia.
Karena itu, kenapa seseorang butuh untuk hidup berpasang-pasangan, hidup berkeluarga, dan berketurunan, serta bermasyarakat. Karena sesungguhnyalah salah satu bentuk kebahagiaannya ada pada kehidupan sosial itu.
Cobalah perhatikan, mungkin ada kawan atau saudara kita yang mampu, tetapi ia tidak punya keluarga, saudara, atau siapa-siapa sebagai sahabat, maka sungguh hidupnya bakal kesepian, gelisah dan menderita. Kekayaannya yang sudah berlebih tidak akan berarti buatnya. Suatu ketika, ia akan mencapai puncak kejenuhannya. Dan kemudian merasa hampa dan tak berguna...
Fitrah sosial adalah fitrah yang bakal mengantarkan seseorang untuk mencapai kebahagiaan yang lebih tinggi. Lebih luas. Dan lebih banyak.
Sebagai ilustrasi, katakanlah soal kenikmatan makan. Bagi orang yang hidup secara individual, kenikmatan makan adalah ketika dia bisa makan enak sampai kenyang.
Akan tetapi seberapa banyak perut kita bisa menampung makanan? Jika kenyang sudah terlampaui, maka makanan itu pun sudah tidak terasa enak lagi. Ia pasti ingin berbagi kenikmatan makan itu dengan orang lain. Misalnya dengan cara menceritakan makanan enak itu kepada orang lain. Entah keluarganya. Entah saudaranya, atau sahabatnya.
Kebahagiaannya akan bertambah ketika orang-orang di sekitarnya ikut merasakan enaknya makanan tersebut, bukan hanya dikasih cerita. Kalau tadinya yang disebut nikmat adalah makan enak dan kenyang untuk diri sendiri, maka kini ia menjadi nikmat ketika bisa melihat orang lain makan enak dan kenyang seperti dirinya. Semakin banyak ia melihat orang lain senang karenanya, semakin senanglah ia. Semakin bahagialah dia.
Di sini kita melihat perbedaan yang sangat mendasar. Ternyata, kenikmatan individual itu demikian terbatas. Dalam contoh di atas - soal makanan - hanya sebatas isi perut. Begitu sudah terpenuhi, maka selesailah kenikmatannya. Mencoba mengejar lagi, mencari makanan yang lain, hasilnya sama saja. Ukurannya adalah kapasitas perut, dan barangkali rasa di lidah. Jika perut sudah penuh, dan lidah sudah berulangkali merasakannya, semuanya bakal selesai. Dan menjadi membosankan.
Contoh ini bisa kita perluas kepada berbagai parameter kenikmatan duniawi. Misalnya, pakaian, perhiasan, rumah, mobil, bahkan hubungan seks. Semua itu, ketika hanya diukur untuk kepentingan individu, kenikmatannya menjadi demikian terbatas.
Pakaian dan perhiasan misalnya. Beberapa lama kita pakai dan kita miliki, sudah bakal membosankan. Pingin ganti yang baru lagi. Namun, begitu kita punya yang baru pun, persoalannya bakal terulang lagi, kita pingin yang baru lagi. Demikian seterusnya.
Ini sama saja dengan rumah dan kendaraan. Awalnya sangatlah senang memiliki rumah yang bagus, atau kendaraan yang mewah. Akan tetapi itu tidak akan bertahan lama. Beberapa bulan atau tahun, semua itu sudah biasa lagi.
Begitulah manusia. Milik orang lain selalu lebih menggiurkan. Karena itu, kita selalu menginginkan apa saja yang belum kita miliki. Dan seringkali segera bosan dengan segala sesuatu yang telah berulangkali kita nikmati. Termasuk dalam urusan seksualitas.
Karena itu, kita harus memahami fenomena ini. Jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran setan. Dan kemudian berputus asa dengan sendirinya. Kebahagiaan yang lebih tinggi adalah kebahagiaan yang bersifat sosial. Sumbernya lebih banyak, kualitas kenikmatannya lebih tinggi. Karena, bersumber pada orang lain dan oleh faktor-faktor yang bersifat psikis. Sedangkan pada kebahagiaan individual, sumbernya adalah diri sendiri, dan bersifat materialistik.
Kebahagiaan sosial ini akan semakin tinggi nilainya ketika diniatkan untuk menolong. Didorong oleh perasaan empati dan rasa kasihan kepada penderitaan orang lain.
Sebagai contoh, dalam hal makan. Jika kita memiliki kepedulian alias empati yang dalam kepada penderitaan orang lain, maka kita akan memiliki sumber kebahagiaan yang jauh lebih tinggi nilainya, sekaligus banyak sumbernya.
Kita akan merasa sangat bahagia ketika bisa menolong orang lain yang sedang kelaparan, misalnya. Semakin banyak memberi makan, maka semakin puas rasanya. Semakin bahagialah kita. Dalam hal berpakaian demikian pula, semakin banyak memberi pakaian kepada orang lain sehingga orang itu merasa bahagia, maka semakin bahagia pulalah kita.
Aneh juga ya rasanya. Kebahagiaan kita semakin besar bukan karena menyenangkan diri sendiri, melainkan justru ketika melihat orang lain bahagia karena pertolongan kita. Semakin banyak yang bahagia, semakin bahagia pula kita.
Begitulah memang kebahagiaan sosial terjadi. lni adalah anugerah yang sangat besar dan bernilai tinggi yang diberikan Allah kepada manusia. Karena fitrah yang seperti inilah maka kelangsungan hidup manusia bisa terjaga dengan baik.
Bayangkan, jika manusia sama sekali tidak memiliki fitrah sosial, maka kehidupan manusia bakal musnah lebih cepat dari sekarang, karena nafsu saling menghancurkan. Semuanya berebut untuk kebahagiaan individualnya. Tak ada yang berpikir untuk kebahagiaan bersama. Apa jadinya?
Untungnya Allah memberikan kenikmatan di dalam jiwa sosial kita. Sebagaimana Allah juga menjadikan kenikmatan di dalam jiwa individual. Tinggal, bisakah kita melihat, memahami dan kemudian melakukan aktivitas sosial itu sehingga memberikan kebahagiaan yang lebih tinggi dalam kehidupan. Sekaligus menciptakan kebahagiaan kolektif dalam keseimbangan.

Jumat, 31 Oktober 2008

INTERAKSI SOSIAL











Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan keragaman bangsa serta suku adalah dalam rangka saling kenal mengenal satu sama lain. Seorang alim pernah berkata dalam salah satu tausiyahnya bahwa kesempurnaan fitrah seseorang bisa dilihat dari mampunya ia berinteraksi dengan sesama manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tak akan lepas dari sebuah keadaan yang bernama interaksi.
Begitu luasnya daratan serta lautan yang membentang dari timur hingga barat yang sebagiannya dihuni oleh manusia dengan ragam peradaban serta adat istiadat. Bermulanya peradaban suatu masyarakat tentu tidak terlepas dari adanya interaksi sosial yang terjadi diantara manusia, baik diantara anggota masyarakat dalam satu komunitas maupun interaksi yang terjadi dengan anggota masyarakat lain diluar komunitasnya.
Keunikan suatu peradaban masyarakat yang satu dengan yang lainnya telah menghasilkan begitu banyaknya ragam kekayaan dalam budaya, seperti banyaknya jenis bahasa yang digunakan sebagai salah satu syarat interaksi. Interaksi yang terjadi antar sesama manusia dengan latar belakang yang berbeda, baik budaya maupun karakter pribadi yang melekat pada diri masing-masing sudah pasti suatu ketika akan menimbulkan gesekan-gesekan, bisa berupa kesalah pahaman dalam memandang suatu keadaan ataupun perbedaan sudut pandang.
Jika manusia bisa melihat bahwa gesekan-gesekan yang terjadi dalam berinteraksi sosial merupakan sebagai bahan pelajaran dan ujian kesabaran serta memandangnya sebagai sebuah tantangan dalam kehidupan yang majemuk, maka hal ini merupakan sebuah keutamaan sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya bahwa seorang mukmin yang bergaul dan bersabar terhadap gangguan manusia, lebih besar pahalanya daripada yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar dalam menghadapi gangguan mereka (HR. Ahmad dan At tirmidzi).
Siapapun yang mengerti makna kemanfaatan tentu tidak akan menjadikan segala sesuatunya menjadi sia-sia. Mereka selalu berharap bahwa dalam setiap interaksi sosial yang terjadi terdapat nilai ibadah serta berharap akan menyebarnya nilai-nilai positif dalam tiap diri yang terlibat didalamnya. Dan Pada akhirnya, apa yang dihasilkan dari sebuah interaksi dapat membangun semangat keimanan dalam mengajak manusia menuju ke jalan yang diridhoi Allah SWT serta munculnya rasa kasih sayang, tolong menolong dalam hal kebaikan dan perbaikan serta persaudaraan sehingga semakin meningkatkan kualitas penghambaan kepada Allah SWT dari waktu ke waktu.

Kamis, 28 Agustus 2008

Profil Kota Batam

SEJARAH
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam(BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.
Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam.

Geografis
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 bderajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.
Batas-batas Kota Batam:
Sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Malaysia
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daik-Lingga
Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten karimun
Penduduk

Suku Bangsa
Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar, Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga tahun 2006, Batam telah berpenduduk lebih dari 700.000 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cenderung stabil. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2005 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 6 persen pertahun.

Agama
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Budha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu

Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komunikasi

Perkembangan Telekomunikasi di Batam terbilang cukup pesat. berikut ini adalah beberapa media yang berada di batam.
Stasiun Televisi:
Batam TV
Semenanjung Televisi
Stasiun Radio:
RAMAKO BATAM FM
DISCOVERY minang FM
Kei FM
Salam FM
Hang FM
Erabaru FM
Pemerintahan

Walikota

Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di kota Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.

Pembagian Wilayah
Kota Batam terdiri dari dua belas kecamatan, yaitu:
Kecamatan Batam Kota
Kecamatan Nongsa
Kecamatan Bengkong
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Sekupang
Kecamatan Belakang Padang
Kecamatan Bulang
Kecamatan Sagulung
Kecamatan Galang
Kecamatan Lubuk Baja
Kecamatan Sungai Beduk
Kecamatan Batuaji

Pendidikan

Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH) atau lebih di kenal dengan nama Politeknik Batam. Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.

Akses ke Batam

Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki lima pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia: Batam center, Batu Ampar (Harbour Bay), Nongsa, Waterfront City, dan Sekupang

Pariwisata
Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.
Tempat-tempat wisata di Batam:
(Ikon Kota Batam) Jembatan Barelang.
Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang
Pantai Nongsa
Pantai Melur
Pantai Sekilak
Pantai Marina City
Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.
Tempat-tempat wisata Belanja:
Plasa Batamindo
Komplek Nagoya
Komplek Jodoh
Mega Mall
Nagoya Hill Mall
Batam City Square(BCS) Mall
Diamond City(DC) Mall
Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)
Mymart (Pusat penjualan Komputer)
SP Plaza
Aviari Plaza
Mitra Mall
Dll.

Jumat, 08 Agustus 2008

PROFIL UMUM Perumahan PANCUR BIRU LESTARI II ( 29437 )

Pancur Biru Lestari II adalah type hunian nyaman yang sederhana di kota Batam. Tepatnya terletak di Kelurahan Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk, Batam.  Dan mempunyai akses dekat dengan kawasan industri terpadu terbesar di Asia Tenggara dan nomor satu di Indonesia. Selain itu Perumahan Pancur Biru Lestari II bersebelahan dengan DAM Duriangkang yang dikelola oleh Adya Tirta Batam. Pengelola satu-satunya di pulau Batam.
Pancur Biru Lestari II juga berdekatan dengan tempat Pendidikan, Rumah Sakit, Supermarket, dan Mall, menjadikan tempat investasi yang sangat berharga.
Pancur Biru Lestari II adalah hunian yang sebuah hunian sederhana yang dirancang-utuh bangunan rumah tinggal dan lingkungan tempat keluarga menetap dan berbagi rasa bersama sesuai selaras dengan cita rasa keluarga Indonesia.
Pancur Biru Lestari II adalah suatu perumahan dengan kejernihan social masyarakatnya, relegius dan kebeningan suasananya serta fasilitas hunian yang lain, yang menjadikan Pancur Biru Lestari II sebagai real estate dengan kelas tersendiri.

SARANA UMUM
  • Sarana Umum yang ada di Pancur Biru Lestari II adalah :
  • Lapangan Bulu Tangkis
  • Lapangan Bola Basket
  • Lapangan Futsal
  • Balai Pertemuan
  • Posyandu,
  • Sekretariat Bersama RT-RW dilingkungan Pancur Biru Lestari II.
  • TPA-TPQ Al-Muhajirin
  • Sarana Ibadah : Masjid Al-Muhajirin
Pancur Biru Lestari II,  hunian sederhana bercita rasa Indonesia