Rabu, 24 Juni 2009

GAS ELPIJI KEMASAN 3 KG


Dalam rangka memberlakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji untuk masyarakat Batam, Disperindag & ESDM Kota Batam akan segera melakukan pendataan ulang terhadap masyarakat Batam yang berhak mendapatkan konversi tersebut. Pendataan akan dilakukan oleh empat konsultan yang ditunjuk Pertamina.

Menurut Kadis Perindag & ESDM Kota Batam, Ahmad Hizaji, sebanyak 3.000-an warga yang berhak mendapatkan konversi minyak tanah ke gas sesuai data sementara akan kembali data ulang usai pelaksanaan Pilpres mendatang.”Usai Pilpres nanti, kita akan kembali memutakhirkan data warga Batam yang berhak mendapatkan konversi,” ujarnya. Selain pendataan, kata Hizaji, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami tata cara pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji tersebut.

“Kita juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sedangkan sosialisasi kepada pangkalan-pangkalan minyak tanah sebagai mitra kita dalam hal distribusi gas ke masyarakat telah kita lakukan awal bulan ini sebanyak empat kali,” paparnya. Dalam konversi ini, tabung gas yang akan digunakan warga adalah ukuran 3 kilogram. Mengenai pendistribusian, kata Hizaji, pihaknya sudah merencanakannya dengan baik dengan melakukan koordinasi dengan Pertamina tetang kebutuhan Batam,” ungkapnya.

Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Disperindag Batam Amirudin menjelaskan Pertamina akan mulai mendistribusikan gas lengkap dengan kompornya, setelah pendataan selesai dilakukan pihak konsultan. Tahap awal masyarakat yang masuk dalam daftar penerima gas akan mendapatkan paket gratis konversi yang terdiri dari tabung 3 kilogram, selang regulator, kompor berikut isi 3 kg gas. Setelah habis lalu isi ulang baru membayar.

Pangkalan-pangkalan minyak tanah yang terdaftar di Batam, Hizaji menambahkan, akan mengalami proses peralihan menjadi agen gas. Syaratnya pemilik pangkalan minyak tanah diminta membuat surat pernyataan yang berisi menyiapkan gudang representative dan nyaman untuk tempat tabung gas elpiji, serta timbangan untuk mengukur berat gas demi kepuasan konsumen. Soal harga, nanti akan ditentukan. “Pangkalan minyak tanah dapat langsung menjadi pangkalan gas, setelah melakukan proses peralihan sesuai dengan syarat yang ditentukan, disinilah peran pemilik pangkalan minyak tanah yang telah beralih ke gas, untuk mendistribusikan gas 3 kg kepada masyarakat”, jelasnya

Hijazi mengatakan penggunaan gas elpiji lebih hemat sekitar 0,4-0,5 liter dibandingkan minyak tanah. Harga minyak tanah 3000 perliter dan satu minggu bisa habis 6 liter. Sedangkan harga satu tabung gas ukuran 3 kg sekitar 13 ribu lebih, gas tersebut bisa dipakai sekitar 7 hari. Dapat dikatakan lebih hemat 30 ribu tiap bulannya. Selain lebih hemat penggunaan gas cenderung lebih aman dan bersih.

Hijazi meminta dukungan seluruh pihak terkait untuk turut serta mensukseskan konversi minyak tanah ke gas. ( dari Humas Pemko Batam )

Minggu, 14 Juni 2009

ACARA WISUDA & PERPISAHAN SISWA-SISWI RA.AMALIA 1




























RA. AMALIA 1 adalah sekolah taman kanak-kanak Islam yang berada dilingkungan Perum Pancur Biru Lestari II dan telah berkiprah kurang lebih 13 tahun. Telah banyak prestasi siswa-siswinya dan untuk angkatan tahun ajaran 2008-2009 tepatnya 13 Juni 2009 adalah merupakan acara perpisahan dan wisuda bagi siswa-siswi kelas B yang akan melanjutkan kejenjang pendidikan dasar, yaitu Sekolah Dasar.

Pada acara perpisahan siswa-siswi RA. AMALIA 1 diisi dengan acara-acara sebagai berikut, yaitu pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Hadist Nabi dan Hafalan surat pendek. Selanjutnya ditampilkan pentas seni bakat siswa-siswi RA. AMALIA 1 yang dengan antusias dan semangat membawakan berbagai macam tarian, diantaranya adalah : Tari Kupu-kupu, Tari Panen, Tari Jaranan, Tari Topi dan tari Badinding. Juga kesenian Angklung, Baca Cerita dan Puisi.

Dalam acara tersebut juga diisi dengan sambutan dari Ketua Panitia, Ibu Musiroh, Departement Agama yang diwakili oleh Bpk. Damhuri dan Ketua RW sekaligus sebagai Ketua Yayasan Amalia 1, Bpk. Rajikin ST, juga perwakilan orang tua murid. Untuk pembawa acara perpisahan dan wisuda siswa-siswi RA.AMALIA 1 adalah Ibu Wira.

Untuk tahun ajaran 2009-2010 telah membuka mendaftaran siswa-siswi baru. Diharapkan para penduduk sekitarnya dapat mempercayakan anak-anaknya pada TPA-TPQ Al-Muhajirin dan RA. AMALIA 1 guna menuju pendidikan dasar nantinya. Dan harapan setiap orang tua dari Perum Pancur Biru Lestari II, Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam yang telah mempunyai prasarana pendidikan mulai dari TPA-TPQ Al-Muhajirin dan RA. AMALIA 1 dapat menelurkan pemimpin-pemimpin yang handal dan sanggup membuka tabir kesuksesan di segala bidang. Yang tentunya bisa membawa kearah Indonesia yang lebih ber-aklaq, beriman, maju, adil sejahtera. Sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang bermartabat dan berwibawa.

Senin, 08 Juni 2009

MAJELIS TA'LIM IBU-IBU MASJID AL-MUHAJIRIN



Kehadiran kaum Ibu di Majelis Taklim Masjid Al-Muhajirin. Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam sangat berperan penting, karena tanpa kehadiran mereka, apalah arti sebuah pengajian. Peran pentingnya ibu-ibu terlihat solid ketika kita mengadakan kegiatan, tanpa kaum ibu, tidak akan ada persiapan yang baik. Ini sebagai bukti kerjasama yang baik antara kaum bapak dan ibu.

Dan di Majelis Ta’lim Masjid Al-Muhajirin bisa dikatakan cukup maju dalam menghargai dan mengapresiasi peran perempuan. Salah satunya adalah memberikan pengajian khusus bagi ibu-ibu Pancur Biru Lestari II yang tergabung di Majelis Ta’lim Masjid Al-Muhajirin.

Majelis Ta'lim Ibu-ibu masjid AL-MUHAJIRIN
Kel. Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk, Batam

Untuk mencapai kemajuan Majelis Taklim Masjid Al-Muhajirin. Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam telah menata visi dan misi yang telah dicapai dan diprogramkan dalam jangka pendek serta dimasa mendatang.  Seperti membuat program pengajian akbar setiap 3 bulan sekali, ini untuk memberi pemahaman Islam dan berfungsi sebagai wadah silahturahmi antar Majelis Ta’lim se-kelurahan Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam.

Majelis Taklim Masjid Al-Muhajirin. Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam telah mengubah orientasi membuka diri terhadap permasalahan social bermasyarakat, seperti masalah pendidikan dan pemberdayaan ekonomi dan bukan sekedar rutinitas tahlil saja. Yang akhirnya secara bersama-sama bisa melawan sebuah paradikma yang kolot tentang Majelis Ta’lim.

Senin, 01 Juni 2009

LASKAR PELANGI


Pemutaran film di fasum PBL II, RW. III yang disponsori oleh Dewan Pendidikan Kota Batam dengan SABAS ( Siap Aktif Bantu Sekolah ) pada hari Sabtu, 25 April 2009 bisa memberikan hiburan segar dan gratis. Kisah tentang anak-anak Melayu yang bersekolah di SD Muhammadiyah, sebuah sekolah kampung yang miskin di Belitong-pun terpampang di layar lebar di fasum PBL II, RW. III. Meski keadaan tak bersahabat, anak-anak Melayu di Belitong, Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo, dan A Ling yang dijuluki Laskar Pelangi oleh gurunya Bu Muslimah itu tak pernah menyerah. mereka tetap bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Contohnya Lintang, ia dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi ke sekolah untuk menimba ilmu. Selain bersepeda dengan jarak yang jauh, Lintang juga harus melewati hutan. Tidak jarang di hutan itu, ia dihadang buaya ganas yang siap menyantapnya. Adegan demi adegan film terus mengobrak-abrik hati anak-anak Batam yang saat itu jadi penonton film Laskar Pelangi. Mulai dari rasa haru, tawa dan akhirnya berubah menjadi isak tangis.

Gelak tawa anak-anak langsung terdengar di lapangan fasum PBL II, RW.III, saat mereka menyaksikan aksi Lintang dan kawan-kawan yang ikut karnaval dengan rasa percaya diri tinggi, menari bertelanjang dada dengan aksesoris daun-daun di pinggang mereka. Gelak tawa juga terdengar, saat anak-anak PBL II, RW.III menyaksikan Lintang, si anak miskin yang jenius berhitung di luar kepala. Mereka bahkan ikut senang ketika Lintang dan kawan-kawan, terpilih jadi pemenang cerdas cermat antar SD.

Usai banyak adegan kocak yang membuat anak-anak tertawa terpingkal-pingkal, kisah haru pun menyapa semua penonton film Laskar Pelangi. Hampir semua anak-anak terisak haru ketika melihat Lintang si anak miskin yang jenius itu terpaksa berhenti sekolah, karena ayahnya yang seorang nelayan meninggal. Lintang yang masih berusia sangat kecil itu terpaksa menjadi tulang punggung keluarga bagi adik-adiknya karena ibu dan ayahnya telah meninggal dunia.

Cita-cita Lintang sebagai anak lelaki satu-satunya yang mengecap pendidikan, harus kandas karena tanggung jawab mengurus adik-adiknya. Air mata mengalir tidak terbendung ketika Lintang berpamitan untuk terakhir kali kepada bu Muslimah dan teman-temannya, anak-anak Laskar Pelangi.

Walaupun tidak sukses menyelesaikan sekolah, Lintang justru sukses menjadi inspirasi bagi Ikal yang kini bisa melanglang buana ke negeri impian mereka di masa kecil, Perancis. Ikal juga sukses mengarang buku novel Laskar Pelangi. Ikal yang dulu kecil itu adalah Andrea Hirata yang kini juga terkenal seantero Indonesia
Film Laskar Pelangi garapan Mira Lesmana, Riri Riza dan Andrea Hirata merupakan sebuah gambaran kehidupan nyata yang sebenarnya banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Kondisinya yang memperhatinkan dan terhimpit kesulitan ekonomi. Namun dalam situasi tekanan yang sangat berat, anak-anak yang terhimpit kemiskinan harus tetap semangat untuk hidup, belajar, kreatif, dan berani bermimpi untuk maju.

Hidup hendaklah selalu memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya”

itulah pesan singkat kepala sekolah kepada anak-anak didiknya, anak-anak Laskar Pelangi tersebut.
Film ini juga jadi fakta, kalau tidak selamanya orang yang dididik dari sekolah hinterland yang miskin, memiliki wawasan yang miskin juga. Laskar Pelangi telah membuktikan, bahwa anak-anak pinggiran tersebut telah sanggup membuka tabir kesuksesan. Dan apakah juga anak-anak Perum Pancur Biru Lestari II juga bisa membuka tabir kesuksesan, semoga film ini bisa memberikan spirit dan inspirasi semua pihak. ( diperoleh dari berbagai sumber )